Jumat, 27 April 2018

SEJARAH INSEBA


SEJARAH SINGKAT
PERGURUAN PENCAK SILAT INSEBA
(INDONESIA SENI BELA DIRI)

INSEBA (Indonesia Seni Bela Diri) adalah salah satu aliran bela diri yang memadukan empat macam unsur beladiri yaitu Pencak Silat, Karate, Judo dan Jiu Jit Su. Didirikan di Surakarta,  tepatnya di Jl. Brig. Jend Katamso No. 4 pada tahun 1971 oleh 4 (Empat orang) yaitu RM. Momok Sudaryanto Jiwo Rogo, Agus ACN, H.Budhi ST.SIP, dan Drs.Suryadi. Pada awal berdirinya perguruan ini bernama Sport Karate Club Indonesia (SKCI), dikarenakan metode latihannya mengadopsi metode latihan beladiri Karate aliran Kushin Ryu Karate-do Indonesia. Di usianya yang relatif sangat muda, perguruan ini sempat mengalami perpecahan dan salah satu pendirinya (RM Momok Sudaryanto Jiwo Rogo) mendirikan perguruan bela diri dengan nama Tiger Boys Club (TBC).
Bpk RM. Momok Sudaryanto Jiwo Rogo


Bpk H. Budhi ST.SIP
Bpk. Drs. Suryadi

Diawal tahun 1972 kedua pendiri melakukan rekonsiliasi dan mengubah nama perguruan menjadi INSEBA. Logo awal perguruan berbentuk Persegi Panjang, Warna Dasar Biru Laut, Gambar Telapak Tangan di tengah dan tulisan INSEBA diatas gambar telapak tangan. Logo perguruan kemudian mengalami perubahan, berbentuk 2 (Dua) buah lingkaran, besar dan kecil dengan titik pusat yang sama. Lingkaran Dalam memiliki warna dasar Merah dengan Gambar Kepalan Tangan berwarna Putih dan bergaris tepi Hitam, Lingkaran Luar memiliki warna dasar Kuning dengan tulisan INDONESIA SENI BELA DIRI berwarna Hitam. Masing-masing lingkaran memiliki garis tepi berwarna Hitam.


Resmi bergabung sebagai anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) pada tanggal 2 Juli 1972 dengan nama INSEBA (Indonesia Seni Bela Diri) yang kemudian diperingati sebagai hari jadi INSEBA. Perguruan INSEBA aktif mengikuti berbagai kejuaraan pencak silat yang diselenggarakan oleh IPSI baik tingkat daerah, propinsi dan tingkat nasional. Prestasi puncak yang berhasil diraih oleh anak didik perguruan INSEBA dalam kejuaran pencak silat tingkat nasional adalah : di PON IX meraih Juara 2 (Dua) Kelas B atas nama Jumali (INSEBA Cabang Boyolali) dan di PON XI meraih Juara 2 (Dua) Kelas C atas nama Minal Khosirin (INSEBA Cabang Kabupaten Batang), Juara 3 (Tiga) Kelas G atas nama Suyanto (INSEBA Cabang Boyolali). Upaya pembinaan dan kaderisasi atlit terus dilakukan dengan menyelenggarakan kejuaraan “INSEBA CUP” setiap 2 (dua) tahun sekali. 

Dalam perkembangannya, gerakan seni beladiri yang diajarkan di perguruan ini menggabungkan tehnik beladiri dari berbagai macam aliran beladiri namun tetap mengedepankan/mengutamakan teknik beladiri pencak silat sebagai budaya asli Indonesia khususnya Gerak Silat Jawa, warisan dari Almarhum Bp. Harjo Sudarno (Sesepuh Perguruan INSEBA). Materi beladiri yang diajarkan meliputi: Gerak Dasar, Jurus (Tunggal dan Ganda), Serangan Berjarak, PDTB (Perlawanan Diri Tanpa Bersenjata), Bantingan dan Teknik Jatuhan. Sedangkan metode latihannya tetap mengadopsi metode latihan beladiri karate, menekankan kedisiplinan.

Surakarta, 25 Juli 2017
Ditulis oleh:
Samuel Handaru, ST
(Murid INSEBA angkatan tahun 1978)


Nara Sumber : Murid INSEBA angkatan 1 (Pertama)
1.      Suyatno          
2.      Nunuk Marwoto        
3.       Wartoyo         

7 komentar:

UJIAN KENAIKAN TINGKAT (UKT) INSEBA CAB.BEKASI 2019

Salam INSEBA…!!!   Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) tahun 2019 merupakan UKT ke-2 Inseba Cab.Bekasi. UKT yang di adakan pada tanggal 17 ...